Pengembaraan di Lembah Kera Malang

Post ini sudah saya pindahkan berkali-kali dari beberapa blog yang sudah saya buat. Sungguh sayang jika pengalaman dan kenangan ini tiba-tiba hilang begitu saja, anak dan cucu masih menantikan cerita petualangan dari sang Ayah (#ngarep).


Petualangan paling menegangkan selama ini adalah pengembaraanku di lembah kera malang. Yah namanya memang pengembaraan. Dulu tepatnya tahun 2008 saya mengikuti sebuah ukm kepencintaalaman di sekolah tinggi swasta di Yogyakarta yang bernama Mayapala.


Kenapa saya ingin menulisnya kembali. Alasan yang mendasar adalah seperti alasan saya menulis sampah di blog ini, saya ingin mengenang kembali walaupun saya tidak suka bernostalgia tetapi sangat sayang jika saya melupakannya begitu saja. Pengembaraan itu suatu tahapan di ukm mayapala untuk mendapatkan status keanggotaan tetap, banyak prosedur dan tahapan yang harus dilalui untuk bisa memperoleh status keanggotaan tetap, tetapi saya tidak akan membahasnya di sini.


Jumat, 27 Juni 2008 saya bersama rombongan (evans fuad, sinyo, herman, margono aka lemot) berangkat dari Yogyakarta menuju Malang dengan kereta api GBM Selatan. Ke esokkan harinya kami sampai di Stasiun Wonokromo Surabaya dan langsung menuju Stasiun Kota Baru Malang. Kemudian kami singgah di Mapala Thursina UIN Malang. Sambutan yang sangat hangat dari rekan-rekan Mapala Thursina. Itulah yang saya sukai dari kehidupan mapala, kekeluargaan antar pecinta alam sangat kental.


Minggu, 29 Juni 2008 saya mulai melakukan pengembaraan di Lembah Kera Malang. Lembah Kera adalah suatu nama tebing di Desa Denpok kecamatan Pagak kelurahan gampingan kabupaten Malang Jawa Timur. Di Mayapala saya mengambil keahlian di bidang panjat, olahraga panjat tebing memang bukan merupakan olahraga yang mudah. Selain membutuhkan tenaga fisik yang kuat, latihan yang teratur juga strategi memanjat yang bagus.


Olahraga panjat tebing sendiri terbagi menjadi dua jenis, pemanjatan sport dan pemanjatan artifisial. Detail dan caranya bisa di cari di internet. Dalam pengembaraan ini kita menggunakan dua teknik tersebut. Sangat berat bagi saya yang memang agak meremehkan kegiatan ini dan kurang nya dalam latihan.


Tetapi berkat dorongan dari rekan-rekan yang lain akhirnya kami bisa menyelesaikan juga pengembaran di lembah kera malang pada hari selasa 2 juli 2008. Banyak kejadian yang tidak bisa saya tuliskan disini dan hanya kami yang bisa mengenang dan menjadikannya suatu pelajaran yang sangat berarti.


Saya kira begitu saja kenangan dari pengembaraan di lembah kera malang, semoga kenangan itu tersimpan didalam jiwa kami hehe. Terimakasih kepada rekan-rekan Mapala Thursina Malang dan seluruh anggota PENGEMBARAAN ROCK CLIMBING DIKLAT XIV MAYAPALA Tebing Lembah Kera Malang Jawa Timur.


Berikut foto yang sudah sempat saya posting dan masih bisa saya selamatkan :)

Kronologis pengembaraan bisa dilihat di amikom.info
Berikut post pertama saya blogspot

Comments

Popular posts from this blog

Luweng jomblang, grubug, dan kali suci

Morning Happiness with Gus Teja from Bali World Music