Merapi dan semuanya

Gunung Merapi adalah salah satu gunung berapi teraktif di indonesia bahkan di dunia. Gunung ini memiliki misteri yang membuat para ahli kegunungapian berdatangan untuk mempelajarinya.

Pada tanggal 26 Oktober 2010 Merapi kembali meletus. Letusan Merapi kali ini bisa dibilang lebih besar dan banyak membuat warga di sekitar lereng gunung merasa kewalahan terhadap bencana ini. Sampai saat ini (13/10) Gunung Merapi masih mengeluarkan awan panas dan material merapi. Ratusan korban tewas dan harta benda hilang, keceriaan, kebahagiaan tiba-tiba berubah menjadi kesedihan, tangisan, dan rintihan.
Di balik itu semua, kita sebagai manusia di berikan rasa empati, rasa peduli terhadap sesama. Dengan kejadian ini rasa empati dan kebersamaan sesama manusia menjadi lebih tinggi dan kuat. Bantuan setiap hari berdatangan dari segala penjuru Indonesia, relawan dengan gigih menyelamatkan para korban merapi dengan mengorbankan waktu bahkan nyawa.

Semua di uji, tetapi ada peristiwa yang di luar naluri kita sebagai manusia. Beberapa hari yang lalu banyak diberitakan di surat kabar, TV, dan media informasi lainnya. Ada beberapa orang yang berusaha memanfaatkan bencana, kepedihakan, dan kesulitan para korban bencana dengan mencuri. Tindakan yang mereka lakukan bahkan terbilang nekat, mereka berusaha mengambil barang milik korban yang telah di tinggal ke pengungsian. Dan akibatnya sangat fatal, dihajar dan dipukuli para relawan yang kebetulan mengetahui kenekatan mereka. Kabar terakhir yang saya dengar, saya mendengar sang pencuri itupun tewas (tidak pasti).

Kemudian timbul pertanyaan dari diri saya. Kenapa ya pencuri itu tega dengan kesedihan dan kepedihan para korban merapi. Kenapa juga para relawan dan aparat yang menemukan pencuri itu tega menghajar sampai babak belur. Ataukah karena kekesalan yang di timbulkan sangat besar sehingga tega menghajar manusia pencuri ini. Diakan juga manusia, yang butuh di jaga dan dibantu pada saat menerima musibah. ???


Bicara soal hukum dan hukumannya, saya bukan orang hukum yang mengerti mengenai hukum dan referensinya. Saya hanya suka membandingkan, bisa di lihat maling sapi pada gambar tersebut yang menyedihkan dan tidak sepadan dengan apa yang di lakukannya. Itu lah hukuman dari apa yang telah dibuatnya. tetapi dimanakan hukuman bagi penjahat negara, koruptor, dan komplotannya. Berapa juta orang yang dibuatnya menderita tetapi mereka masih bisa menikmati hasil curian mereka, bahkan yang ditahan pun masih bisa jalan-jalan bahkan melihat pertandingan tenis. Sungguh ironi dan tidak adil dengan hukuman yang seharusnya di peroleh. Semoga kita menjadi orang yang baik dalam segala hal. 

Comments

Popular posts from this blog

Luweng jomblang, grubug, dan kali suci

Morning Happiness with Gus Teja from Bali World Music